Karakteristik Guru
Sudah jelas bahwa karakteristik pribadi seorang guru itu berbeda dari
pelajar, dari sekolahan dan kepada komunitasnya. Sudah umum di hari-hari yang
lalu bagi administrator dan pihak sekolah nebetapkan secara detail bagaimana
seorang guru akan bertindak. Guru laki-laki akan memakai seragam ; guru
perempuan dilarang memakai kosmetik; dan kedua-duanya dihimbau mengajar pada
sekolah hari minggu. Dan kedua-dunya
tidak boleh menyentuh alkohol maupun merokok.
Sejumlah pembatasan tentang persoalan pribadi sekarang ini sudah mulai
dihilangkan. Kita sekarang telah menemukan pernyataan-pernyataan umum pada
kebijakan-kebijakan umum di sekolah-sekolah tentang kebersihan dan pakaian yang
tepat dan sopan santun. Halini bukanlah bahwa masalah pribadi maupun
karakteristik profesional tidak penting, semua itu harus juga dievaluasi, kata
John C. Reynold.
Empat faktor biasanya membedakan guru yang efektif dari guru yang tidak
efektif – kelompok personalitas superior, pengawasan yang baik atau alasan yang
baik, kapasitas untuk menghubungkan yang lain, dan pengetahuan dasar dan metode
pembelajaran.
Tiga faktor yang pertama secara luas adalah kepribadian secara alami.
Kemampuan bisa dan seharusnya disusun – jika ini tidak menjadi bagian dari
sistem evaluasi – terhadap personal dan karakteristik profesional yang mana
mereka mempertimbangkan esensi terhadap kehangatan guru, antusiasme guru,
ketrampilan komuniksasi dan lain-lain.
Produk
Praktik dewasa ini dalam evaluasi guru mempertimbangkan untuk mencari
performa guru dalam istilah produk sekolah, yaitu performa siswa. Tujuan
manajemen akuntabilitas yaitu untuk menemukan guru yang telah berhasil dalam
mempromosikan pencapaian siswa. Penilaian pencapaian siswa secara lokal,
propinsi maupun nasiaonal telah berkembang untuk menentukan apakah siswa telah
menguasai isi dengan apa yang mereka hadapi. Tes data menyingkap satu dimensi
terhadap evaluasi produk. Tes data itu tidak menyingkap tingkah laku yang bisa
dilihat, khusunya pada domain afektif. Penilaian produk pengajaran harus
dibangun dalam sistem evalusasi guru. Sepertyi yang dikatakan Shaw
dalampertanyaan di atas, ”apa yang harus
dievaluasi?” sekurang-kurangnya sebagian evaluasi harus menengahi apakah
guru telah mengubah tingkah laku siswa ( prilaku siswa); apakah gur telah
mengejar sesuatu?”
Proses
Sistem evaluasi biasanya menekankan pendekatan proses ini. Mayoritas item
instrumen evaluasi menjadi penengah proses atau metode yang digunakan oleh
guru. Penilaian proses lebih mudah untuk dievaluasi dan
observasi dibandingkan dengan karakteristik produk pengejaran.
Baik personal, karakteristik profesional, produk maupun proses, semuanya
merupakan elemen yang bisa dievaluasi.Walaupun demikian, apakah suatu elemen
itu bisa dievaluasi harus ada persetujuan antara evaluator dengan yang
dievaluasi. Secara bersama-sama perwakilan dari administrator dengan para guru
menciptakan sistem yang menemukan konsensus bersama, yang tidak bertentangan
dengan hukum negara bagian atau federal dan hukum sebelumnya, dan tentu saja harus
mendapat kuasa dari sekolah lokalnya.
No comments:
Post a Comment